Penulis Blog Dan Secangkir Kopi
Seruput dulu kopinya lur, nikmati aroma dan kehangatannya, biarkan imajinasi melayang lalu berhenti sejenak. Secangkir kopi hangat memang nikmat dikala imajinasi dan kreatifitas sedang tersendat, terhambat dan tersumbat. Sekali lagi di sruput dulu kopinya lur, biarkan aromanya memasuki ruang kosong kreatifitas hingga relung-relung alam bawah sadar yang terdalam. Secangkir kopi memang kombinasi sempurna yang mampu memainkan sihirnya untuk membuka tumpukan-tumpukan imajinasi yang berserakan diantara kumpulan-kumpulan ide kreatifitas. Perlahan tapi pasti, rasa nikmatnya seakan mampu mendobrak dimensi alam imajinasi yang penuh dengan pemikiran dan tanda tanya.
Sebuah filosofi dari secangkir kopi hangat yang pekat dengan rasa yang nikmat. Sruput lagi lur, nikmati selagi hangat biarkan aromanya menjadi inspirasi dan semangat.
Sebuah filosofi dari secangkir kopi hangat yang pekat dengan rasa yang nikmat. Sruput lagi lur, nikmati selagi hangat biarkan aromanya menjadi inspirasi dan semangat.
Informasi Singkat
Kata kopi berasal dari bahasa Arab: قهوة qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Sumber : Wikipedia
Kata kopi berasal dari bahasa Arab: قهوة qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Sumber : Wikipedia
Inspirasi datang dan pergi membentuk frasa menjadi kalimat, teruntai indah merangkai makna, hitam, pekat dalam balutan imaji tanpa batas. Satu, dua dan tiga untaian makna terbentuk, tersambung dan terjalin. Sadar dan terbangun namun diam tak berkata, hanya tulisan bertutur santun pada barisan kata yang tak berujung. Aneh memang tapi itulah kebenaran yang tak terbendung mampu meraung hingga terdengar bersenandung.
Benar ataukah pembenaran, hubungan intergenik yang menarik. Benar bisa bermakna sudut pandang yang salah dari persepsi yang benar sedangkan pembenaran merupakan persepsi yang benar dari sudut pandang yang salah. Kiranya benar, pembenaran dan kebenaran hanyalah sebuah kata dalam kalimat, sedangkan makna dan arti tersirat dalam persepsi dan sudut pandang.
Kalimat memang terangkai dari kata, sedangkan kata terangkai dari huruf. Tanpa huruf maka takkan ada kata yang terbentuk, tanpa kata tidak akan ada kalimat yang tertulis. Sruput lagi kopinya lur, Inikah yang dinamakan merdeka ketika rasa nikmat kopi hangat terbentur dengan imajinasi dan logika. Secangkir kopi telah merelaksasikan syaraf-syaraf otak dari keruh menjadi jernih, dari hampa menjadi isi. Beragam inspirasi terdampar seakan berteriak tuk disuarakan, dentuman rangkaian kata bergejolak seolah beriak tuk dituliskan, sesaat ku berharap akan datangnya keajaiban, secercah cerita pun jadi tumpuan.
Malam semakin larut, gelap dan hitam seperti secangkir kopi dengan warna hitamnya yang pekat. Terlihat sudut langit diterangi samarnya sinar rembulan, seakan gelapnya langit tak cukup mampu diterangi. Bulan memang bukan Matahari, tapi sinarnya mampu menerangi jalan didalam kegelapan walapun tak seterang mentari tapi cukuplah untuk jiwa pemberani.
Benar ataukah pembenaran, hubungan intergenik yang menarik. Benar bisa bermakna sudut pandang yang salah dari persepsi yang benar sedangkan pembenaran merupakan persepsi yang benar dari sudut pandang yang salah. Kiranya benar, pembenaran dan kebenaran hanyalah sebuah kata dalam kalimat, sedangkan makna dan arti tersirat dalam persepsi dan sudut pandang.
Kalimat memang terangkai dari kata, sedangkan kata terangkai dari huruf. Tanpa huruf maka takkan ada kata yang terbentuk, tanpa kata tidak akan ada kalimat yang tertulis. Sruput lagi kopinya lur, Inikah yang dinamakan merdeka ketika rasa nikmat kopi hangat terbentur dengan imajinasi dan logika. Secangkir kopi telah merelaksasikan syaraf-syaraf otak dari keruh menjadi jernih, dari hampa menjadi isi. Beragam inspirasi terdampar seakan berteriak tuk disuarakan, dentuman rangkaian kata bergejolak seolah beriak tuk dituliskan, sesaat ku berharap akan datangnya keajaiban, secercah cerita pun jadi tumpuan.
Malam semakin larut, gelap dan hitam seperti secangkir kopi dengan warna hitamnya yang pekat. Terlihat sudut langit diterangi samarnya sinar rembulan, seakan gelapnya langit tak cukup mampu diterangi. Bulan memang bukan Matahari, tapi sinarnya mampu menerangi jalan didalam kegelapan walapun tak seterang mentari tapi cukuplah untuk jiwa pemberani.
- bersambung -